Archive for April 2015
Blok Penerima AM & FM
By : satriofantasi81
PENERIMA
AM
- Antena/ANT : sebagai penangkap sinyal yang membawa informasi yang dipancarkan oleh pemancar (TX).
- Penguat RF : menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.
- Mixer (pencampur) : mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal, sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).
- Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok selanjutnya ialah blok detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.
- Detektor : mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi.
- Penguat AF : menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.
- Speaker/SPK : mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
PENERIMA FM
- Anten/ANTa : menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang bersal dari antena pemancar.
- Penguat RF : menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke blok berikutnya yaitu Mixer (pencampur).
- OSC (Osilator Lokal) : mebangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF. Kemudian hasilnya akan diteruskan ke blok Mixer.
- Mixer (pencampur) : mencampurkan kedua frekuensi yang berasal dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer adalah Intermediate Frequency (IF) dengan besar sekitar 10,7 MHz.
- Penguat IF : menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.
- Limiter (pembatas) : meredam amplitudo gelombang yang sudah termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (beramplitudo rata).
- Detektor FM : mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi sinyal informasi (Audio).
- De-emphasis : menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan (tinggi) yang dikirim oleh pemancar.
- AFC (Automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : mengatur frekuensi osilator local secara Otomatis agar tetap stabil.
- Dekoder Stereo : memproses sinyal Stereo, sehingga hasilnya diteruskan pada 2 buah penguat AF (FM Stereo).
- Penguat Audio : menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat AF ke suatu pengeras suara.
- Speaker/SPK : mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.
“ SELAMAT MENGERJAKAN UJIAN KAWAN,
jangan takut “
Sistem Bilangan Komputer
By : satriofantasi81
Bilangan Desimal merupakan bilangan yang umum
digunakan sehari-hari, dan bilangan ini menggunakan 10 macam simbol yaitu 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
bilangan biner adalah sebuah sistem penulisan angka
dengan menggunakan dua simbol, yaitu 0 dan 1.
Heksadesimal adalah sebuah sistem bilangan yang
menggunakan 16 simbol. Simbol yang digunakan adalah 8 digit bilangan angka
yaitu 0 sampai 9 ditambah dengan 6 simbol huruf yaitu huruf A hingga F. Dimana
A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15. Setiap 1 digit bilangan
hexadecimal sama dengan 4 digit bilangan biner.
Oktal sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang
digunakan pada sistem bilangan ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7.
Contoh soal :
Merubah bilangan
decimal ke bilangan biner , Cara konversi bilangan desimal ke biner
adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan sisa bagi per
seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.
Contoh = 125 adalah 1111101
Penghitungan 125/2
= 62 sisa 1
62/2
= 31 sisa 0
31/2
= 15 sisa 1
15/2
= 7 sisa 1
7/2
= 3 sisa 1
3/2
= 1 sisa 1
Jadi 125 dirubah ke biner adalah 1111101
Merubah bilangan
biner ke decimal,
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan
satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai
dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.
Cont : 11001 adalah 25
Penghitungan 1 x 24
= 16
1 x 23 =
8
0 x 22 =
0
0 x 21 =
0
1 x 20 =
1 ---- bila dijumlahkan hasilnya 25
Merubah bilangan
decimal ke octal, konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan
membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan sisa bagi per seitap pembagian
terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari
yang paling akhir hingga paling awal.
Cont : 1327(10) adalah 2457(8)
Penghitungan 1327/8 =
165 sisa 7
165/8
= 20 sisa 5
20/8
= 2 sisa 4
Merubah bilangan
octal ke decimal, adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan
8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan.
Kemudian hasilnya dijumlahkan.
Cont : 124(8) = 36 (10)
Penghitungan 1
x 82 = 16
2 x 81
= 16
4 x 80 = 4
36
Merubah bilangan
heksadesimal ke decimal,
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan
satu-satu bilangan dengan 16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai
dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.
Cont : 7A9F(16)=31391(10)
Penghitungan 7 x
163 = 28672
A= 10 x 162 = 2560
9 x 161 = 144
F= 15 x 160 = 15
31391
Merubah
bilangan decimal ke heksadecimal, Cara konversi bilangan
desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan
sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil
konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.
Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A,
nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya
E, nilai 15 angkanya F.
Cont : 23670 adalah 5C44
Penghitungan 23670/16 = 1476 sisa 4
1476/16 = 92 sisa 4
92/16 = 5 sisa 12 ---- 12 dalam heksadesimal ditulis C
Merubah bilangan
Octal ke biner,
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal
tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga
angka.
Cont : 142(8) = 001100010(2)
Penghitungan 001 100 010
1 4 2
Merubah bilangan
biner ke octal,
mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan
kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan
hasilnya diurutkan.
Cont : 010001101(2)=215(8)
Penghitungan 010 001 101
2 1 5
Merubah bilangan heksadecimal ke biner, Sama dengan cara konversi
bilangan octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah,
bilangan desimal binernya 4 buah.
Cont : B7A(16) =
1011011111010(2)
Penghitungan 1011 0111 1010
B 7 A
Merubah bilangan biner ke heksadecimal, sama seperti biner ke octal
tapi pengelompokan binernya bukan tiga-tiga melainkan harus empat-empat.
Cont : 10100101(2) =
A5(16)
Penghitungan 1010 0101
10 5
Merubah bilangan octal ke heksadesimal, mengubah bilangan octal
menjadi biner kemudian mengubah binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa.
Cont : 715(8) =1CD (16)
Penghitungan 7 1
5 oktal
1|11 00|1
011 biner
1 C
D heksa
Merubah bilangan heksadesimal ke octal, mengubah bilangan hexa ke
biner kemudian diubah menjadi bilangan octal. Ringkasnya
hexa->biner->octal.
Cont : 1CD (16)= 715(8)
Penghitungan 1CD heksa
000|1
11|00 1 |101 biner
0 7
1 5 oktal
Selamat
belajar